Cara Menentukan Judul Penelitian
Semua orang khususnya mahasiswa tingkat akhir, tidak sedikit yang mengalami kesulitan dalam menentukan judul penelitian, mungkin karena kurang menarik, tidak memahami fenomena terbaru, kurang kekinian, dan lain sebagainya. Berikut ini penulis coba buatkan alur atau tata cara menentukan judul penelitian.
1. Fenomena Trending
Poin pertama ini sangat mudah, tinggal melihat dan menganalisis kebiasaan masyarakat disekitar saat ini. Orang-orang disekitar lebih banyak melakukan perbuatan apa dan bagaimana, sebagai contoh mungkin masyarakat dulu sebelum mengenal dunia digital masih banyak yang bertransaksi secara tradisional, akan tetapi dengan adanya perkembangan digital membuat masyarakat lebih dipermudah dalam bertransaksi, bahkan tidak hanya belanja dalam satu kota atau satu kabupaten saja, bahkan bisa jadi antar kabupaten/kota, provinsi, dan antar kepulauan.
Fenomena Trending ini bisa di lihat dalam sudut pandang negatif maupun dalam sudut pandang positif, tergantung kita lebih senang mengkaji dan menganalisis pada bagian sudut pandang yang mana. Semakin banyak fenomena yang ditemukan semakin banyak pilihan judul penelitian yang akan dihasilkan. Fenomena Trending tersebut alangkah lebih bagusnya bisa dibuktikan data-datanya, baik data secara grafik, tabel, maupun dalam bentuk data yang lainnya.
Fenomena-fenomena yang sudah ditemukan tinggal disusun berdasarkan urutan kategori yang kita inginkan, supaya pembaca lebih mudah memahami isi permasalahan yang kita angkat. Jika fenomena yang ditemukan tidak disusun berdasarkan kategori permasalahan, maka akan menyulitkan pembaca dalam memahami isi naskah yang kita buat, hal ini terjadi karena alur fenomena yang dibuat terlalu banyak maju mundur, mengulas fenomena yang sudah dibahas pada paragraf sebelumnya.
Jika fenomena atau masalah penelitian sudah ditemukan, maka langkah berikutnya membuat rumusan masalah, supaya penelitian yang kita lakukan lebih fokus kepada fenomena yang ditemukan. Permasalahan-permasalahan atau fenomena yang ditemukan bisa juga dibuatkan dalam bentuk tujuan penelitian, tanpa harus membuat rumusan penelitian.
2. Lokasi Penelitian
Tahapan kedua, tentukan lokasi penelitian. Lokasi penelitian atau lingkup penelitian ini sangat penting untuk membatasi sejauh mana observasi dan penelitian yang kita lakukan, karena penelitian yang kita lakukan ada yang sifatnya lokal, regional, nasional, dan internasional. Dikatakan penelitian lokal, biasanya karena penelitian yang kita lakukan lokasi atau ruang lingkupnya bersifat lokasi tertentu, desa tertentu, UMKM tertentu, perguruan tinggi tertentu, dan lain sebagainya. Selanjutnya penelitian dikatakan regional, biasanya karena ruang lingkup penelitian yang dilakukan bersifat wilayah, provinsi, kepulauan, dan yang lainnya.
3. Grand Teory
Langkah ketiga mencari teori yang relevan untuk dijadikan sebagai sandaran menjawab rumusan penelitian atau fenomena-fenomena yang sudah ditemukan. Grand teori ini penting sebagai panduan untuk memecahkan masalah penelitian, semakin spesifik dan memahami teori yang digunakan semakin cepat proses penelitian yang dilakukan nantinya. Tetapi sebaliknya, semakin banyak teori yang digunakan semakin banyak membutuhkan waktu untuk menganalisis teori-teori yang digunakan. Fenomena yang sering terjadi, banyak yang keliru dalam menentukan grand teori yang digunakan dalam penelitian hanya sebatas pelengkap halaman, atau hanya sebatas penambah halaman supaya terlihat tebal, tetapi teori tersebut tidak digunakan dalam pembahasan penelitian yang dilakukan. Jadi teori yang dicantumkan bukan sekedar hiasan, penambah halaman, dan pelengkap kepantasan. Akan tetapi sebagai panduan menemukan hasil dan pembahasan penelitian.
.